
KARAKTERISTIK
BADEWA

Badewa adalah sebuah beladiri warisan para leluhur Sunda yang sampai saat ini masih sangat terjaga keasliannya dikarenakan tidak tercampur dengan gerak beladiri lain, dalam Badewa penggabungan tehnik dengan beladiri lain apapun bentuknya merupakan sebuah tindakan yang dapat dianggap tabu. Sehingga setiap tehnik di Badewa masih sangat asli yang berasal dari warisan karuhun atau leluhur Sunda pada masa silam. Walaupun demikian perkembangan tehnik sangat pesat terjadi ditengah menjaga keasliannya.
Badewa merupakan beladiri untuk kepentingan pertarungan yang sebenarnya, sehingga beladiri ini bukan untuk kepentingan olah raga yang dipertandingkan seperti beadiri olah raga pada umumnya, mengingat setiap serangan akan diarahkan dengan tepat pada pusat kelemahan lawan seperti alat vital, muka, tenggorokan dan lain-lain. Sehingga tehnik dalam beladiri ini cenderung sadis dan brutal tanpa segan-segan diperuntukan untuk merusak lawan, bukan melumpuhkan.
Pertarunganpun diupayakan untuk selesai dalam waktu singkat bahkan dalam hitungan detik. Salah satu yang menjadi ciri khas dan kunci ke efisienan gerak adalah adanya faktor “tipu”, setiap gerakan biasanya diawali dengan menipu lawan dan “shok terapi” atau mengejutkan lawan, sehingga lawan akan lengah, terkecoh dan terganggu perasaanya, saat moment itulah dimanfaatkan untuk melakukan serangan yang selanjutnya. Namun tak jarang gerakan dilakukan secara frontal langsung pada sasaran sebelum gerak tipu untuk mengecoh lawan.
Gerak spontanitas tanpa hapalan dan tanpa konsep serta tidak baku menjadi senjata lainnya, setiap gerak Badewa digerakan oleh “rasa” bukan dengan pikiran, sehingga para praktisi akan selalu bergerak tanpa berpikir terlebih dahulu gerak apa atau jurus mana yang akan digunakan dalam pertarungan, sehingga akan sulit dibaca dan diprediksi pergerakannya oleh lawan.